Embung (Kalau dibuat), (Bisa Jadi) Penyejuk Mata dan Pertanian Paranggupito

Pantai sembukan via paranggupito.wordpress.com
Pernah mendengar kata Wonogiri? Baso Wonogiri, ya benar. 

Tapi bukan itu yang dimaksud hehehe. 

Wonogiri adalah nama kabupaten di jawa tengah yang berada diujung selatan dan timur provinsi Jawa Tengah. 

Di sini ada kawasan yang sangat unik lho, kawasan karst namanya. Bahkan ada museum karst di Wonogiri. 

Sayangnya keunikan ini juga memberi dampak yang unik pula. Kawasan ini dikenal kering karena air hujan langsung brojol ke bawah tanah tanpa tersimpan oleh tanah. 

Tidak semua kawasan Wonogiri adalah Kawasan Karst hanya bagian selatan saja. 

Permasalahan air bersih menjadi warisan turun temurun di sini. 

Jadi kira-kira bagaimana caranya agar masalah ini tidak lagi jadi warisan lagi ya? 

Yuk coba kamu baca gagasan ini. Siapa tahu kamu tertarik.

Selayang Pandang Kecamatan Paranggupito, Cantik juga loh eh Ada Gunung kecil di Pantai

paranggupito via paranggupito.wordpress.com

Paranggupito merupakan nama kecamatan yang berada di ujung selatan Kabupaten Wonogiri. 

Kondisi geografis di daerah ini mirip dengan Kabupaten Gunung Kidul, yaitu di dominasi oleh perbukitan karst dan lereng-lereng terjal. 

Paranggupito memiliki garis pantai sepanjang 7 kilometer yang merupakan bagian dari pesisir pantai selatan atau Samudera Hindia. 

Meskipun memiliki garis pantai yang cukup panjang, namun hanya ada dua pantai yang menjadi objek wisata yaitu Pantai Nampu dan Sembukan. 

Sayangnya objek wisata ini masih kurang dioptimalkan sehingga manfaat yang didapatkan masyarakat sekitar masih kurang. Porsi mata pencaharian di Paranggupito didominasi oleh petani/buruh tani. 

Ironisnya, paranggupito merupakan kawasan yang kering sehingga pertanian di sini tidak memberikan hasil yang maksimal.

Ada Aliran Sungai Bawah Tanah, Mungkin Banyak Goa Bawah Tanah juga. Cocok untuk ekspedisi nih.

sungai bawah tanah via bintang.com

Permasalahan kekeringan seolah menjadi tamu rutin yang selalu singgah di wilayah Wonogiri bagian selatan termasuk Paranggupito. 

Sudah sejak dahulu wilayah ini terkenal kering saat musim kemarau. 

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat terkadang harus membeli. 

Kawasan karst memang memiliki bentang alam yang unik. Kawasan ini didominasi oleh perbukitan kapur yang tampak kering dan berbatu. 

Meskipun demikian, kawasan karst menyimpan cadangan airnya di bawah permukaan tanah berupa aliran air bawah tanah. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya aliran-aliran sungai bawah tanah. 

Sayangnya, sampai saat ini di Paranggupito belum dijumpai sungai bawah tanah yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat. 

Namun beberapa aliran air tawar dapat dijumpai di sepanjang pantai Paranggupito. 

Aliran ini terpantau tetap mengalir pada musim kemarau meski dengan debit yang kecil.

Kalau buat embung saja bagaimana, setuju? Lumayan bisa buat selfie dan tandon air raksasa.

Embung Nglanggeran via kompas.com




Aliran air yang ada dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mengairi lahan pertanian mereka yang berada di sekitar pantai Nampu. 

Komoditas pertanian yang berada di sana antara lain padi, jagung, dan singkong. 

Aliran air ini sebenarnya adalah potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai cadangan air masyarakat setempat baik untuk kebutuhan air bersih maupun pertanian.

Untuk memanfaatkan potensi aliran air ini, bagaimana kalau dibuat embung saja ya? Embung adalah bangunan penampung air atau bisa disebut juga sebagai waduk kecil. 

Dengan adanya embung, wilayah pertanian di sekitar pantai Nampu bisa ditambah sehingga meningkatkan produksi pertanian di Paranggupito. 

Selain itu embung bisa jadi objek wisata yang akan menambah keelokan panorama pantai Nampu. 

Pemandangan perbukitan kapur yang dipadukan dengan bentang Samudera Hindia, beuh... Selfie pasti antri..

Jadi bagaimana menurutmu? 

Apa embung ini layak dibuat?